LABIRIN AMORF
kau di pipa, aku di bejana
meski dalam satu wadah, tak ada turbulensi antara kita
kau tetap di pipa, aku tetap di bejana
darab rasaku dan rasamu hasilnya nol
karena dipikirmu tak ada aku
kau memiliki valensi terlalu tinggi
dan lajuku terlalu pelan untuk mensejajarkannya
gerakmu di pipa terlalu tenang, betul-betul membuat mustahil kita bersenyawa
harus kau tahu tak ada mitosis, tak ada kembaranmu, yang sepertimu
aku tunggu masa karantinamu selesai
dari dulu, sampai kini,mungkin sampai mati
harus aku akui, kau adalah pionir, adalah arsitek, adalah pelopor, adalah yang pertama, yang mampu mebuatku menjadi anomalian
No comments:
Post a Comment